Dicari “Nabi” untuk Indonesia

David Efendi

“Jangan jangan semuanya sudah gila” (Iwan Fals)
“Jika pemerintah tidak bisa melawan koruptor, ada baiknya kita cari Nabi untuk Indonesia” (Dekpendi, 2010)
1292498728785499673
Bangun pagi berharap ada perubahan lebih baik di negeri saya dan dunia. Berdoa untuk kesehatan sendiri dan keluarga serta manusia Indonesia khususnya. Karena sholat subuh jam 6.30.a.m rasanya malam panjang meski untuk begadang mengerjakan paper dan ‘membual’ di blog pribadi, facebook dan kompasiana (berharap ada yang membaca dan memberi komentar). Seperti biasa, kopi pagi selalu diusahakan dibuat dengan semangat 2010. Sambil menunggu kopi siap disruput mendengarkan lagu Cak Iwan Fals. Pagi ini agak psimis sehingga pilihan lagunya judulnya “Mungkin”. Silakan disimak dan didengarkan plus dihayati.


Di negeri ini apa saja bisa terjadi
Untuk mendapatkan keadilan
Kalau perlu membeli
Yang hitam bisa menjadi putih
Yang putih pun begitu
Terhadap yang benar saja sewenang wenang
Apalagi yang salah
Sebenarnya ini cerita lama
Tapi nyatanya sampai kini Masih sama
Banyak pengacara berjaya karenanya
Pengangguran banyak acara itulah dia
Tekak tekuk hukum sudah menahun
Pengadilan bagai sarang para penyamun
Hukum mudah dipermainkan
Pasal pasalnya mulur mungkrek
Sampai kapan ini berjalan
Kok semakin hari bertambah ruwet
Kalau mau menang harus punya uang
Yang bokek tak masuk hitungan
Ada hakim dilempar sepatu Itu artinya tak mau dimadu
Yang gila lagi Orang gila masuk persidangan
Punya pengacara yang juga gila
Hakimnya gila
Jaksanya gila
Jangan jangan semuanya sudah gila
Termasuk dokternya
Termasuk saya
Mungkin

Lagu ini dipilih lantaran psimisme yang mengakar tunjang di dalam kepala saya. Walau KPK selamat dari terkaman buaya dan kini MK sedang dilemahkan melalui kasus-kasus aneh. Saya semakin prasangka mungkin negara menyeleksi pimpinan KPK bukan orang yang bersih benar, mungkin ada kekhawatiran dari pejabat kalau dipilih dari orang kuat dan bersih bisa mengusir mereka dari empuknya kursi kekuasaan. Ini adalah perbuatan yang sangat mungkin dilakukan. Menjebak oknum MK, menjebak KPK untuk dijadikan dalih bahwa bukan hanya pejabat eksekutif negara yang gila tetapi banyak juga temannya.

Bangun tidur, dihidangi kopi dan berita online di detik.com, thejakartapos.com, kompas online dan cetak dan sebagainya. Rasanya dunia semakin sempit saya terjebak berita-berita dalam dunia maya tentang Indonesia yang semakin redub dipandang dunia tetapi garang memangsa rakyatnya sendiri. Zaman edan terjadi manakalah yang benar disingkirkan yang kalah menjadi pemimpin dan penguasa. Ini sudah terjadi dan sudah kelewatan. Godot atau nabi ditunggu di Indonesia karena manusia biasa sudah tidak sanggup memusuhi kemaksiatan dan bencana akibat ulah tangan penguasa.
Jika ada nabi, kirimlah ke Indonesia!

0 Response to "Dicari “Nabi” untuk Indonesia"

Post a Comment

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme