Survey: Perlukah Marzuki Ali ‘Dijewer’?

By David Efendi, Tukang Kompor Swasta

12915025972062358624
Foto Marzuki Ali, sumber tidak diketahui
Mungkin ada baiknya saya postingkan perbuatan iseng saya. Walau terlambat mungkin ada sedikit makna tersirat dan tersurat di sini. Survey ‘iseng; ini dilakukan sejak tanggal 30 Okt-3 Nov 2010 di dunia maya. Survey ini bertujuang untuk mengetahui bagaimana respon masyarakat Indonesia pengguna internet  terhadap pernyataan Marzuki Ali (MA) yang tidak simpati kepada korban bencana alam baik di kawasan Merapi dan Mentawai. Survey hanya dilakukan di Internet dengan memasang link di Facebook dan kompasiana tanpa mengenal siapa responden atau secara acak. Sebanyak 289 orang menjawab kuisoner sebagaimana berikut kami sajikan:

1. Tahukan anda penyataan ketua DPR marzuki Ali tentang korban bencana alam di Mentawai,Indonesia? Jika Tahu silakan dituliskan.
Dari 286 responden sebanyak 95,9% atau sebanyak 94 orang menyatakan tahu soal pernyataan MA yang secara umum dimaknai sebagai pernytataan yang tidak simpati terhadap korban bencana tsunami Mentawai. Hanya 5 orang atau 5,1% yang menyatakan tidak tahu pasti asal muassal penyataan lalu berusaha mencari tahu.
Ada 26 responden yang menuliskan pernyataan MA dengan rata-rata mendekati sempurna apa yang disampaikan MA terkait korban gempa-tsunami di Mentawai dengan diikuti sedikit nada emosional. Salah satu responden misalnya menuliskan pernyataan MA: “Mentawai kan jauh. Itu konsekuensi kita tinggal di pulaulah. Siapa pun yang takut kena ombak jangan tinggal di pinggir pantai. Sekarang kalau tinggal di Mentawai ada peringatan dini dua jam sebelumnya, sempat nggak meninggalkan pulau? Kalau tahu berisiko pindah sajalah, “Kalau rentan dengan tsunami dicarikanlah tempat. Banyak kok di daratan.”

2. Setujukah Anda jika pernyataan tersebut tidak etis, tidak sopan,naif dan tidak menunjukkan sosok ketua DPR RI yang seharusnya berkata yang bijaksana.
Sebanyak 86,9% responden menyatakan sangat setuju bahwa pernaytaan tersebut tidak etis dan sebanyak 6,1% menyatakan setuju. Dan 6,1 % menyatakan sangat tidak setuju jika pernytataan tersebut dikategorikan sebagai pelanggaran nilai etis. Dan 1% responden memilih tidak tahu sebagai optionnya.
Dati sini kit abaca bahwa standar etika dan moralitas nampak kuat di masyarakat dan pernytaaan tidak empati akan sangat menyakiti bagi kalangan masyarakat agamis yang ada di desa/rural area bahkan di perkotaan juga sama.

3. Setujukah Anda apabila perbuatan ini dikategorikan sebagai tindakan melanggar etika anggota dewan wakil rakyat dan dapat dilaporkan kepada dewan kehormatan DPR RI
Memperkuat argument dan analisis di pertanyaan kedua, dari survey mendapatkan angka yang mengejutkan yaitu sebanyak 87,9% responden menyatakan sangat setuju dan sebanyak 8,1% setuju jika pernyataan MA diketegorikan pelanngaran etika sebagai anggota/ketua DPR RI. Selain itu yang menyatakan tidak setuju sebanyak 3% dan tidak tahu sebanyak 1 %.

4. Setujukah anda jika Marzuki Ali harus mundur dari ketua DPR dan anggota DPR RI? Jika setuju atau tidak mengapa?
Ketika pertanyaan ini diajukan sebanyak 80,6 % sangat setuju dan 15,3% setuju jika MA harus mundur dari jabatan sebagai ketua DPR RI dan hanya sebesar 4,1% tidak setuju. Sebanyak 49 responden memberikan alasan mengapa harus mundur sebagaimana ringkasan alasan tersebut di bawah ini yaitu antara lain; sangat tidak bermoral, pemimpin yang sangat mendolimi dan ”mengutuk” rakyatnya sendiri, tidak bisa menjadi pemimpin yang menjadi suara rakyat, tidak pantas seorang ketua DPR yg merupakan wakil rakyat seluruh indonesia membuat statement yang terkesan tidak peduli dengan rakyat yang sedang tertima bencana, sikap angkuh & merasa rakyat harus melayani DPR bukan sebaliknya, Kata-kata yang dilontarkan mencerminkan sifat kekanak-kanakan.

5. Apa yang harus dilakukan SBY selaku dewan pembina PD dan presiden melihat perilaku ketua DPR RI yang cenderung menyelahkan korban bencana alam tersebut?
Sebanyak 60,6 % setuju jika SBY harus meminta MA mundur dari jabatan sebagai ketua DPR RI. Sebanyak 48,5% berharap SBY bisa memaksa MA untuk meminta maaf ke seluruh rakyat Indonesia dan sebesar 29,3 % setuju agar SBY memecat MA dari partai Demokrat. Sisanya menjawab tidak tahu 2%.
Publik nampaknya masih berharap bahwa SBY bisa tegas dalam kepemimpinannya tapi harapan-harapan public kalah dengan kepentingan kelompok partai dan pebisnis sehingga legitimasi SBY akan semakin mongering di mata public.

6. Setujukah anda jika 100 % gaji DPR RI, Menteri dan presiden bulan ini diserahkan untuk membantu korban bencana alam di Wasior, Merapi dan Mentawai?
Ini pertanyaan tambahan, hasilnya 87,6% setuju 100% gaji satu bulan anggota dan pimpinan DPR RI termasuk MA disalurkan ke korban bencana alam. Hanya 9,3% yang tidak setuju dan 3,1 % menyatakan tidak tahu menahu.
7. Setujukah anda bahwa Marzuki Ali hanya memperkeruh suasana dan tidak memberikan solusi yang jelas?
Luar biasa, 98 % responden menyatakan setuju bahwa MA tidak memberikan solusi apa-apa hanya memperkeruh keadaan ditengah agenda penyelamatan manusia dari bencana. Wacana serupa tidak tepat sasaran dan waktu yang tidak tepat. Sebanyak masing-masing 1% yang menyatakan tidak setuju dan tidak tahu.
8. Apa yang harus dilakukan anggota dewan dan Badan Kehormatan DPR RI menyikapi pernyataan Marzuki ALi?
Dalam pertanyaan ini disediakan tiga opsi terkait apa yang harus dilakukan BK DPR RI yaitu meminta MA agar maaf kepada bangsa Indonesia yang disepakati oleh 69.7% responden atau sebanyak 69 orang. Kedua, memberikan hukuman dengan mengganti ketua DPR RI yang baru 51.5% atau sebanyak 51 responden. Opsi ketiga adalah tidak perlu melakukan apa-apa yang diamini sebanyak 1.0% atau 1. Dan terakhir opsi tidak tahu 4% atau sebanyak 4 orang

9. Setujukah anda jika status dalam facebook anda diganti menjadi gerakan “solidaritas untuk korban bencana turunkan marzuki Ali”?
Sangat setuju dan perlu sebanyak 44.9%. Setuju 27.6%. Tidak setuju dan tidak perlu 26.5%. dan yang menjawab tidak tahu sebanyak 4.1%. 

Kesimpulan
12915026761976106269Survey ini walau terkesan tidak serius tapi mempunyai beberapa lesson learn antara lain bahwa masyarakat pengguna internet banyak yang memantau berita seputar politik wacana yang dilakukan oleh elit sehingga tidak bisa kita gebyah uyah bahwa masyarakat internet itu apolitik bahkan sebaliknya hal ini bisa dilihat dari antusiasme public menulis opini diberbagai blog, kompasiana salah satunya dan berbegai komentar pembaca di surat kabar online.
Note: Saya akan senang jika ada yang mau berbagi analisis cerdasnya, sebab saya tidak ahli dalam analisis, maklum masih belajar. Thanks :P)
Oahu, Oct 26,2010

0 Response to "Survey: Perlukah Marzuki Ali ‘Dijewer’?"

Post a Comment

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme