Tanpa Presiden, Korban Bencana Tetap Tertolong!
588
344 dari 7 Kompasianer menilai Aktual.David Efendi
“Bencana adalah bagian dari peringatan untuk penguasa, tapi alangkah mulia rakyat Indonesia yang dengan segala keterbatasannya menanggung segala deritanya.” (Dekpendi, 2010)
” Buat apa Presiden…, buat apa presiden…, presiden itu tak ada gunanya” (Nyanyian Tukangkritik.com)
Saya terlalu lelah menuliskan segala kekecewaan di saat rasa empati tinggal di negeri jauh dan pernah merasakan terlibat membantu korban gempa di daerah Jogja dan Jawa Tengah berbulan-bulan lamanya. Kenapa Negara tidak hadir, kenapa Negara selalu datang terlambat dan lambang Negara (baca:presiden) selalu hanya bersuara di kejauhan melalui media dan tidak pernah membersamai rakyat di saat-saat air mata dan darah serta nyawa tumpah ruah di tanah air tercinta. Hati ini menangis dan marah sekaligus. Kenapa pejabat Negara tidak pernah bertaubat dan belajar dari peringatan alam.
Sebagai refleksi saya mengumpulkan ratusan ribu nyawa melayang semenjak pemerintahan Pak Susi sebagai berikut:
Di bawah ini mungkin ekspresi anak bangsa di dunia internet, mungkin saya, anda, dan mereka juga merasakan hal yang sama. Ini sebagai bukti bahwa banyak anak bangsa berharap ada manfaat memiliki Negara, memilih pejabat yang diberi gelar presiden yang menghabiskan waktunya hanya untuk rapat, kordinasi, mengeluh, mengadu, dan berpesta-pora di media membangun citra baik tanpa bekerja keras bersama air keringat dan darah shuhada bencana alam di seluruh nusantara. Inilah ekspresi anak Indonesia dari berbagai sumber di internet, komentar di blog dan berita media. Selamat meneteskan air mata (nama tidak dicantumkan).
“ALLAH MURKA DENGAN PEJABAT PEMERINTAH INDONESIA”
“pulang dong beye, obama aja batalin kunjungan ke luar negeri, suruh semua pembantunya buka posko2 tanggap darurat. ingat wasior, banjir dki, merapi, mentawai. use your sense”
“Korban bencana alam di negeri kami, adalah manusia-manusia terbaik yang selalu setia dan bangga kepada bangsanya meski penguasa tidak mempedulikannya. Mereka yakin bahwa penguasa juga akan sirna ditelan massa tapi perbuatan mulia para rakyat biasa itu tidak akan dilupakan sejarah. Saya tetap kecewa, yang namanya Beye-beye itu masih rapat dan rapat lagi”
“Pak BY kapan pulangg…??? Ibarat bapak, anaknya mendapat musibah pastinya segera pulang….at least memberi kekuatan secara moril…..”
“Katanya pesan terakhirnya, pemimpin harus benar agar alam tidak murka.. Benar2 pemimpin sejati sampe harta paling berharga yg dimilikinya pun harus hilang bersamanya.. Mati dalam keadaan bersujud,”
“kenapa pak SBY g pulang aja sih pak….bukankah akan sngat arif dan bijaksana jika bpk sbg pemimpin negara ini berada di tengah-tengah kami rakyat Indonesia yang sedang dalam kondisi dan situasi seperti ini….”
“wahhhh!!!!!!!!!!! di saat dpr lagi pesiar… presiden juga wisata.. eh laut meluap. . gunumg juga ngamuk .. fenomena alam ..”
“KENAPA PAK PRESIDEN GAK NGANTOR DI PULAU MENTAWAI AJA… KAYAK DULU, GITU LOH WAKTU GEMPA DI DJOGJA. MUNGKIN KEADAAN SUDAH BERUBAH…. PULANG AJA PAK PRESIDEN… WELCOME HOME MR. PRESIDENT ILOVEYOU.COM”
“presiden ancurrr … ada tsunami di mentawai, merapi udah meledug .. eh dia malah pelesiran ke luar negeri …. parah banget dah ni orang”
“dirumah ada bencana koq malah plesiran…”
“ya Tuhan pulango toh SBY, jangan rapat terus. rakyatmu skrg sedang membutuhkanmu…”
“Mengajari kembali arti pengabdian yang seharusnya dimiliki para petinggi negeri ini. Mereka yang seharusnya jadi pengabdi bukan pekerja yang terus mengeluh dan melakukan tawar menawar.”
“saya amati selama pemerintahan ini Selalu Bencana Yang terjadi. azabkah ini…?wallahu a’lam, mari semua berkaca diri……..jangan ada lagi kesombongan di diri kita…jangan ada lagi keangkuhan di diri kita…..hanya Allah yg berhak atas itu semua.”
“Turut berduka, semoga diberikan Tuhan kekuatan, dan alam/gunung memberi amaran sebelum meletus, pelajaran berharga bagi yang masih hidup untuk menurut hukum alam yang merupakan bagian dari Firman Allah”
“Kalau sekitar Presiden kita SBY itu bertanggung jawab penuh pada rakyatnya yang lagi ditempa musibah, seperti Mbah Marijan rela tetap ditempat sekalipun itu maut harus meregut nyawanya, pasti SBY sekarang juga pulang atau membatalkan ke Cina.” (mungkin yang dimaksud Vietnam sebab sby sedang kunjungan di Vietnam)
“andi arief bicara teori letusan gunung berapi? :) -dulu di kasus century dia jadi ahli hukum, sekarang jadi ahli gunung berapi… mungkin besok dia bisa juga bicara teori-teori ilmu lainnya… memang pintar presiden memilih staf ahlinya yang serba bisa :”
“Andi Arif, jangan berbicara teoretis bung…. persiapkan dari sekarang untuk kebutuhan warga disana. bilangin sama SBY gak usah lagi pencitraan pake acara nangis-nangis. utamakan bantuan lebih dahulu sebelum bencana terjadi, jgn diam saja!!!”
“Rasanya gemetar melihat foto Mbah Marijan yang bersujud. Beliaulah sosok pemimpin yang amanah yang tidak melarikan diri dari tanggung jawab sebagai juru kunci, dan di saat menyongsong keputusan-Nya. Semoga beliau mulia di sisi Allah.” Pray for our Indonesia, save our Nation”
Apa yang tersebut diatas merupakan ekpresi kemanusian, emosi dan sebagainya namun ada banyak hal sesungguhnya dari status-ekpresi anak bangsa diatas. Ini menunjukkan bahwa keterhubungan sosial di negeri ini masih di atas rata-rata manusia di bumi, solidaritas, empati sosial di Indonesia mungkin juara pertama di muka bumi. Hal ini yang sering menjadikan kepala negara lupa bahwa ada pekerjaan serius yang ditinggalkan merasa ’santai-santai’ saja lantaran ketika ada bencana masyarakat dari berbagai daerah di Nusantara akan mengulurkan tangannya sekuat tenaga. Tapi senaif itukah alasan presiden untuk tidak mempercepat kunjungan rutinitas yang tidak banyak memberikan kontribusi pada kebaikan korban bencana.
Tapi, apa pun yang terjasi rakyat ini akan terus bahu membahu untuk saling peduli dan berbagi sekuat tenaga, kami yang di Hawaii juga akan mencoba menunjukkan solidaritas kebangsaan dan kemanusiaan dengan penggalian dana semampu kita bisa. Semoga tanpa presiden pun kita tetap bisa menjalankan roda kehidupan berbangsa ini. Lupakan presiden, mari kita tolong korban dan mari kita ambil uang rakyat yang ada di brangkas negara, APBN itu.
Catatan: Mohon maaf jika ada dua judul yang tidak sesuai dengan konten tulisan. Saya tidak mengerti sosok dibalik asap merapi di gambar. Apakah rekayasa atau sungguhan. Maaf jika menyesatkan. Boleh percaya boleh tidak. Salam duka cita
Oct 26,2010
5:23 PM
Anak Cucu Petani
, Posted in




0 Response to "Tanpa Presiden, Korban Bencana Tetap Tertolong!"
Post a Comment